Sistem adalah suatu kesatuan
prosedur atau komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, bekerja
sama sesuai dengan aturan yang diterapkan, sehingga membentuk suatu tujuan yang
sama.
Filsafat adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan
yang dicita-citakan.
Sistem
Filsafat adalah
kumpulan atau kesatuan pemikiran/ajaran yang saling berhubungan dan mampu
menjangkau seluruh realitas yang ada, mencakup pemikiran teoritis tentang
realitas adanya tuhan, alam,dan manusia, untuk mencapai tujuan tertentu.
Pancasila dikatakan sebagai Sistem Filsafat, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai Ketuhanan (theologi), nilai manusia (antropologi), nilai kesatuan (metafisika, yang berhubungan dengan pengertian hakekat satu), kerakyatan (hakekat demokrasi) dan keadilan (hakekat keadilan).
Pancasila dikatakan sebagai Sistem Filsafat, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai Ketuhanan (theologi), nilai manusia (antropologi), nilai kesatuan (metafisika, yang berhubungan dengan pengertian hakekat satu), kerakyatan (hakekat demokrasi) dan keadilan (hakekat keadilan).
PERBANDINGAN FILSAFAT PANCASILA
DENGAN SISTEM FILSAFAT LAINNYA
Perbandingan Filsafat Pancasila
Dengan Sistem Filsafat Lainnya Di Dunia Secara filosofis, Pancasila
sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar
epistemologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat
yang lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme,
idealisme dan lain-lain paham filsafat di dunia.
1. Dasar
Antologis Sila-sila Pancasila
Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah
manusia yang memiliki hakikat mutlak,
oleh
karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar antropologis. Subjek
pokok pendukung sila-sila Pancasila adalah manusia.
2. Dasar
Epistemologis Sila-sila Pancasila
Pancasila
pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem pengetahuan. Kalau manusia
merupakan basis ontologi Pancasila maka dengan demikian mempunyai implikasi
terhadap bangunan epistemologis dari Pancasila. Terdapat tiga persoalan yang
mendasar dalam epistemologis, yaitu : pertama tentang sumber pengetahuan
manusia, kedua tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, ketiga tentang
watak pengetahuan manusia.
Pancasila mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas nilai karena harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas religius dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup manusia.
Pancasila mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas nilai karena harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas religius dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup manusia.
3.
Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila
Pada
hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja yang ada
serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. Menurut Notonegoro,
nilai-nilai tersebut dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a.
Nilai Material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
b.
Nilai Vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu
aktivitas atau kegiatan.
c.
Nilai Kerohanian : segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia yang dapat dibedakan atas
Berikut
empat tingkatan sebagai berikut :
·
Nilai kebenaran : nilai yang bersumber
pada akal, rasio, budi atau cipta manusia.
·
Nilai keindahan/estetis : nilai yang
bersumber pada perasaan manusia.
·
Nilai kebaikan/moral : nilai yang
bersumber pada unsur kehendak (will, wollen, karsa) manusia
·
Nilai religius : nilai kerohanian
tertinggi dan bersifat mutlak yang berhubungan dengan kepercayaan dan keyakinan
manusia serta bersumber pada wahyu Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan
sistem filsafat bangsa Indonesia terbagi atas beberapa macam-macam seperti Materalisme,
Liberalisme, Pragmatisme,
Komunisme, Idelisme. Berikut dibawah ini sistem filsafat
perbandingan dengan sistem filsafat lainnya :
1.
Materialisme
Materialisme
adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan
benar-benar ada adalah materi. Dengan kata lain Materialisme merupakan paham
atau aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature
(alam) dan dunia fisik adalah satu.
2.
Liberalisme
Secara
umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
3.
Pragmatisme
Pragmatisme
adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu
yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau
hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran
objektif dari pengetahuan yang penting melainkan bagaimana kegunaan praktis
dari pengetahuan kepada individu-individu.
4.
Komunisme
Komunisme
adalah :
a. Paham yang
menganut ajaran Karl Marx yang bercita-cita
menghapus hak milik perseorangan dan mengganti hak milik secara bersama
(dikontrol pemerintah).
b. Religiusisme
mempunyai pengertian sebagai paham atau keyakinan akan adanya kekuatan gaib
yang suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar