Jumat, 27 November 2015

Dasar-Dasar Ilmiah Pancasila Sebagai Satu Kesatuan Sistematis dan Logis



Filsafat tebagi atas dua hal yang harus diperhatikan yaitu filsafat sebgai metode dan filsafat sebagai suatu pandangan, dari keduanya sangat berguna untuk memahami pancasila. Kesatuan pancasila pada hakikatnya bukanlah merupakan kesatuan yang bersifat formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar onologis¸dasar epistemologi dan dasar aksiologis dan sila-sila pancasila. Berikut dibawah ini merupakan penjelasan dari dasar/aspek dari onologis, epistemologi dan aksiologis.
1.                  Aspek Onologis
Onlogis menurut Runes merupakan teori tentang adanya kebradaan atau eksistensi.Semsntara Aristoteles menyebutkan sebagai ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu dan disamakan artrinya dengan metafisika. Jadi onologi adalah bidang filsafatb yang menyelidiki makna ada (eksistensi dan keberadaan), sumber ada, jenis ada, dan hakikatnya ada, termasuk ada alam,  manusia, metafisika, dan kesemestaan. Dasar onologi panasila adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monoplurasi, oleh karenanya disebut juga sebagai dasar antropologis.
2.                  Aspek Epistemologi
Epistomologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode dan validitas ilmu pengetahuan.pengetahuan manusia sebagai hasil pengelaman dan pemikiran, membentuk budaya. Dengan kata lain adalah bidang yang menyelidiki makna dan ilmu pengetahuan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai
dasar bagi manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Pancasila dalam pengertian seperti itu telah menjadi suatu sistem cita-cita atau keyakinan-keyakinan (belief system) sehingga telah menjelma menjadi ideologi (mengandung tiga unsur yaitu : 1. logos (rasionalitas atau penalaran), 2. pathos (penghayatan), dan 3. Ethos (kesusilaan).


3.                  Aspek Aksilogis
Aksiologis mempunyai arti nilai,  manfaat, pikiran dan ilmu menurut Brameld, aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki.
1.                  Tingkah laku moral yang berwujud etika
2.                  Ekspresi etika yang berwujud estetika atau seni dan keindahan
3.                  Sosio politik yangb berwujud ideologi
Kehidupan manusi asebagai mahluk subyek budaya, pencipta dan penegak nilai, berarti manusia secara sadar mencari memilih dan melaksanakan nilai. Jadi nilai merupakan fungsi rohani dan jasmani manusia. Dengan demikian,  aksilogi adalah cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis nilai, tingkatan nilai dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika, ketuhanan dan gama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar