Pancasila
sebagai sistem filsafat (segala yang ada) untuk mengetahuinya bahwa perlu
dijabarkan tentang syarat-syarat filsafat terhadap pancasila tersebut, jika
syrata sistemnya cocok pada pancasila maka pancasila merupakan sistem filsafat.
Sebagaimana suatu logam dikatan emas bila syarat-syarat emas terdapaat dalam
logam tersebut. Penjabaran filsafat terhadap pancasila :
- Objek filsafat : yang pertama objek material adalah segala yang ada dan mungkin ada. Objek yang demikian ini dapat digolongkan ke dalam tiga hal, yaitu ada Tuhan, ada manusia, dan ada alam semesta. Pancasila adalah suatu yang ada, sebagai dasar negara rumusannya jelas yaitu :
- Ke-Tuhanan Y.M.E
- Kemanusiaan yang adil dan Beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin dalam permusyawaratan perwakilan
- Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Metode filsafat adalah kontemplasi
atau perenungan atau berfikir untuk menemukan hakikat. Jadi di sini bukan berfikirnya,
tetapi cara menemukan hakikat, atau metode menemukan hakikat. Secara umum ada
dua dan tiga dengan metode campuran, yaitu metode analisa, metode sintesa serta
metode analisa dan sintesa (analiticosyntetik) . Demikian juga Pancasila, ia temuikan dengan cara-cara
tertentu dengan metode analisa dan sintesa, nilai-nilainya digali dari buminya
Indonesia.
Sistem
filsafat : setiap ilmu maupun filsafat dalam dirinya merupakan suatu system,
artinya merupakan suatu kebulatan dan keutuhan tersendiri, terpisah dengan
system lainnya. Misalnya psykhologi merupakan kebulatan tersendiri
terpisah dan berbeda dengan anthropologi, demikian seterusnya ilmu-ilmu dan
filsafat yang lain. Pancasila sebagai
suatu Dasar Negara adalah merupakan suatu kebulatan. Memang
terdiri dari lima, tetapi sila-sila tersebut saling ada hubungannya satu
dengan lainnya secara keseluruhan, tidak
ada satupun sila yang terpisah dengan yang lainnya. Oleh karena itu dapat
diistilahkan “Eka Pancasila”, lima sila dalam satu
kesatuan yang utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar